watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

NIKMATNYA SEKS KEROYOKAN

Gara-gara terjebak nafsu untuk berselingkuh,
malah membuatku ketagihan. Dulu aku puas
ngeseks hanya dengan satu pria. Sekarang, aku
lebih puas dengan ngeseks ramai-ramai. Bukan
lagi dengan satu pria tentunya, melainkan lima
pria sekaligus, aku baru puas.
Aku seorang wanita berumur 30 tahun, ibu dari
dua orang anak. Tentunya statusku nikah dengan
seorang suami. Kami telah terikat perkimpoian
selama tujuh tahun. Aku nikah setelah berhasil
meraih gelar kesarjanaanku di kota Bandung.
Suamiku normal-normal saja, demikian juga
dengan hubungan seksku. Aku melakukannya
sekitar 2 atau 3 kali seminggu dengan suamiku.
Namun semuanya berubah ketika aku mengalami
suatu hal yang tidak kuduga sebelumnya pada
tiga bulan yang lalu. Ternyata kemampuan
seksku lebih dari yang kuduga sebelumnya.
Aku biasa dipanggil Ratih. Tinggi badanku sekitar
156 cm dengan berat 49 kg. Ukuran BH-ku 34C,
pinggulku yang agak besar berukuran 100 cm
semakin menonjol dengan pinggangku yang
hanya 58 cm itu. Walaupun dari rahimku telah
terlahir dua orang anakku, bodyku sih oke-oke
saja. Hampir tidak ada perubahan yang
mencolok.
Kembali pada kejadian yang gila. Mula-mula aku
bertemu temanku, Merry saat aku sedang
berbelanja di sebuah mall. Ia adalah sobatku
sewaktu di SMA dulu. Saat itu ia bersama dua
orang teman laki-lakinya, yang langsung
dikenalkannya kepadaku. Mereka bernama Yanto
dan Andi. Mereka ternyata adalah teman-teman
yang enak diajak bicara. Akhirnya kami pun
menjadi akrab. Siang itu kami melanjutkan
obrolan sambil makan di sebuah restoran.
Setelah pertemuan itu, ternyata Yanto sering
menelepon ke rumahku walaupun ia sudah tahu
bahwa aku ini seorang istri dengan dua orang
anak. Dalam pembicaraan telepon, ia memang
sering mengeluarkan rayuan gombalnya
kepadaku tapi tetap ia menjadi teman bicara yang
enak.
Ia berusaha mengajakku makan siang dengan
gigihnya. Hal itu yang membuatku menyerah
juga. Akhirnya aku menyetujuinya juga.
Syaratnya, makan siangnya harus ramai-ramai.
Aku, Merry, Yanto, dan Andi bertemu di tempat
yang sudah kami sepakati bersama. Bersama
kedua teman cowok kami, ikut serta pula tiga
orang teman mereka yang lain: Eko, Benny, dan
Adi. Mereka semua rata-rata berusia delapan
tahun lebih tua daripada aku dan Merry.
Kami makan siang bersama di sebuah restoran
yang ada fasilitas karaokenya. Kami makan
dengan ramainya sambil berkaraoke. Memang
aku pun senang berkaraoke.
"Ayo, Rat... nyanyi lagi...," mereka
menyemangatiku kala aku melantunkan lagu.
Ternyata kelima cowok keren itu merupakan
teman yang enak untuk gaul. Wawasan mereka
luas dan menyenangkan. Akhirnya kami cepat
menjadi akrab. Ternyata, baru kusadari nanti
bahwa inilah kekeliruanku....
Seminggu kemudian aku diundang lagi, kali ini
oleh Andi, untuk makan siang dan berkaraoke
lagi. Tanpa pikir panjang dan tanya-tanya lagi, aku
pun langsung menyetujuinya. Aku bolos masuk
kantor setelah makan siang, lalu pergi ke tempat
karaoke bersama mereka.
Nah, di saat itulah terjadi sesuatu yang tidak
kuduga. Ternyata aku dibawa ke tempat karaoke
yang khusus untuk berkaraoke saja. Bukannya
sebuah restoran. Tempatnya berupa sebuah
kamar tertutup dengan kursi panjang. Kali ini
Merry pun tidak ikut. Jadi hanya aku dengan
kelima cowok itu.
Karena sudah telanjur masuk ke sana, akhirnya
kucoba menenangkan diri. Walaupun aku agak
deg-degan juga pada awalnya. Kenyataannya,
akhirnya suasana menjadi seru ketika secara
bergantian kami berkaraoke.
Aku pun dipesankan minuman whisky-cola yang
membuat badanku jadi hangat. Akhirnya mereka
meminta berdansa denganku saat salah satu di
antara mereka bernyanyi. Saat melantai itulah,
lama-kelamaan mereka berani merapatkan
dadanya ke tubuhku dan menekan serta
menggesek-gesek payudaraku.
Anehnya, aku malah diam dan mencoba
menikmati apa yang mereka perbuat kepadaku,
yang lama-lama membuatku terbakar dan
menikmati permainan ini. Mereka bergantian
berdansa denganku.
"Ratih, badanmu hot sekali," ujar Yanto berbisik di
telingaku sambil bibirnya mencium belakang
telingaku, membuatku merinding nikmat...
Tangannya lalu tanpa malu-malu lagi meremas
payudaraku. Aku pun terangsang hebat....
"Aahhh... jangaaannnn...," kataku ketika Yanto
dengan beraninya membuka kancing blusku dan
menyusupkan tangannya ke dalamnya...
Tangannya meremas dan memilin puting
payudaraku dengan semakin hotnya... Aku
sebenarnya masih menyimpan sedikit rasa malu
karena semua aksi kami ditonton oleh yang
lainnya dengan tatapan penuh nafsu....
Anehnya, seperti dibius, tubuhku tidak berontak.
Tanganku sama sekali tidak berusaha melepaskan
tangan Yanto yang terus menggerayangi
payudaraku yang kini terbuka lebar...
"Mmmhhh...," rintihku penuh kenikmatan. Hanya
itu yang ternyata sanggup keluar dari bibirku...
Yanto akhirnya mengulum bibirku dan menindih
rapat-rapat tubuhku di atas sofa.
Aku benar-benar lupa diri ketika jari-jemari Yanto
bergerilya di dalam celana dalamku. Ia terus
menggelitik bibir lubang vaginaku yang sudah
basah dan rasanya menebal itu.
Spontan yang lainnya pun ikut-ikutan. Dengan liar
akhirnya kelima cowok itu mengerubuti tubuhku.
Akhirnya, tahu-tahu tubuhku sudah bugil tanpa
sehelai benang pun dan digeluti bersama oleh
mereka. Yantolah yang lebih dahulu menusukkan
senjatanya ke dalam lubang kemaluanku. Lalu Adi
memasukkan senjatanya ke dalam mulutku. Andi
mengisap puting kiri payudaraku sambil
membimbing tangan kiriku untuk mengelus-elus
senjatanya. Sementara itu Eko mengisap puting
yang sebelahnya sambil melakukan hal yang
sama pula terhadap tangan kananku. Terakhir,
Benny menggosok-gosokkan senjatanya ke
wajahku.
"Aacchhh....," aku mendapat orgasme pertama
ketika Yanto sedang asyik-asyiknya menggenjot
tubuhnya di atas tubuhku. Spontan, kedua
tanganku meremas penis Andi dan Eko yang ada
dalam genggamanku dengan keras.... Aku sendiri
tak bisa mengeluarkan lenguhan kenikmatanku
secara lepas karena penis Adi yang hangat itu
dengan serunya terus bermain di mulutku.
Adi yang tahu aku baru saja orgasme hanya
menyeringai kepadaku. Tampaknya ia pun
semakin semangat memompa mulutku....
"Ratiih...," desah Yanto menggeliat ketika
memuntahkan maninya di dalam lubangku.
Hangat dan terasa kental memenuhi lubang
kemaluanku. Dipegangnya pantatku erat-erat
supaya semua spermanya masuk ke dalam
tubuhku.... Adi tambah semangat mengocok
senjatanya di dalam mulutku.
Setelah Yanto selesai, posisinya langsung diganti
Benny yang sejak tadi hanya mengosok-
gosokkan senjatanya yang panjang dan besar di
wajahku.
Langsung ditancapkannya ke dalam lubangku
yang hangat, sudah penuh dan licin dengan
cairan milik Yanto. Benny begitu semangatnya
menyetubuhiku.
"Mmmmphh, aghhh....," tubuhku bergetar
menggeliat.
Bayangkan... payudaraku dihisap putingnya oleh
Eko dan Andi seperti dua bayi besar. Sementara
lubang kemaluanku mulai dihunjam oleh senjata
Benny dengan ganasnya. Di mulutku, Adi
akhirnya menyemprotkan cairannya dengan
deras dan langsung kuhisap kuat-kuat.
"Aaaacchhh....," air mani Adi yang terasa hangat
asin seperti kuah oyster masuk ke dalam
tenggorokanku.
Bersamaan dengan itu, Benny juga
menyemprotkan maninya di lubang vaginaku.
Multiorgasme.... Aku sudah mendapakannya tiga
atau empat kali dan masih ada Eko dan Andi yang
belum kebagian menyemprotkan cairannya.
Tubuh Adi dan Benny berkelojotan dan akhirnya
terhempas.
Andi menggantikan posisi Adi. Penisnya yang
bengkok ke atas terasa penuh di mulutku.
Eko menepis Benny dari atas tubuhku. Untuk
yang ketiga kalinya, lubang vaginaku dimasuki
oleh orang yang berbeda.... Ternyata senjata
milik Eko lah yang paling panjang dan besar. Aku
khawatir kalau penis Eko agak susah untuk masuk
ke dalam vaginaku. Syukurlah, ternyata tak sesulit
yang kubayangkan karena lubang vaginaku telah
penuh dengan cairan dari dua orang yang
terdahulu.
Benar saja, terasa sangat mantap dan nikmat
ketika senjata Eko menggesek lubangku yang
sudah terasa panas dan semakin tebal rasanya.
Napasku sampai terengah-engah dibuatnya...
"Rat.... iseeepp yang kuaaattt....," ternyata Andi
tidak kuat dengan isapan mulutku. Ia akan segera
mencapai klimaks. Aku pun segera mematuhi
perintahnya dengan mengisapnya lebih kuat
lagi....
Penis Andi pun memuncratkan cairan maninya di
dalam mulutku. Terasa air mani Andi lebih strong
aromanya, lebih hangat, lebih kental, dan lebih
banyak memenuhi mulut dan tenggorokanku.
Aku sampai agak gelagapan karena mulutku jadi
penuh dan hampir tersedak.... Namun aku
berusaha untuk tenang... Pelan-pelan kutelan
sperma Andi yang membludak. Sementara
bibirku tetap mencengkram penis Andi supaya
tak lepas.... Setelah penis Andi kering benar dan
mulai mengkerut, barulah aku melepaskannya....
Ia pun lalu tergeletak di atas kepalaku.
Sekarang tinggal aku dan Eko.... Eko pun lalu
mengubah posisinya menjadi 'missionary
position'. Sambil penisnya terus mengocok
kemaluanku, tubuhnya pun menindih tubuhku.
Wajah kami pun berhadap-hadapan dekat sekali...
Sambil terus beraktivitas, Eko tersenyum padaku.
"Rat, kamu hebat sekali...," katanya.
Aku pun tersenyum malu.
"Oh, Eko...," bisikku. Lalu seperti sepasang
kekasih, kami pun saling berciuman bibir.
Tak lama kemudian, Eko juga menggeliat
menyemburkan cairannnya ke dalam lubang
kemaluanku. Tubuhku terasa lemas tetapi
bergetar kuat mengiringi muncratnya cairan Eko.
Eko semakin mendorong pangkal pahanya ke
pangkal pahaku supaya cairannya masuk semua
ke tubuhku... Rasanya aku sudah orgasme enam
kali ketika akhirnya Eko menggelepar dan
terbaring tepat di samping tubuhku. Kami pun
lalu berbaring telentang sambil berpelukan dan
menikmati hasil persetubuhan kami....
Selesailah pertempuran besar antara aku dan
kelima cowok siang itu di ruang karaoke.
Walaupun ber-AC, namun udara saat itu tetap
terasa panas. Badan kami bercucuran keringat.
Apalagi aku, karena selain basah oleh keringatku
sendiri, juga bercampur dengan keringat kelima
cowok yang barusan menyetubuhiku.... belum
lagi dengan tumpahan air mani mereka yang
berceceran di seluruh bagian tubuhku....
Setelah itu, semuanya terdiam. Tak ada satu pun
di antara kami yang saling bercakap. Beberapa
cowok tertidur karena kelelahan. Akhirnya,
beberapa puluh menit kemudian, kami pun
berbenah-benah.
Celakanya, di kamar itu tidak ada kamar mandi.
Akhirnya, aku hanya mengelap cairan kelima lelaki
yang memenuhi lubang vaginaku dan menetes
ke pahaku dengan bra dan celana dalamku saja.
Lalu aku memakai bra dan celana dalamku yang
agak basah dan lengket itu. Disusul dengan
blouse, rok serta blazer yang tadinya bertebaran
di lantai. Yang membuatku senang, Eko ikut
membantuku berpakaian. Paling tidak, aku
merasa dihargai dan tidak sekedar menjadi
pemuas nafsu mereka.... Mereka pun segera
memakai kembali baju dan celananya.
Jam lima sore, kami keluar dari karaoke itu. Berarti
empat jam sudah kami berada di dalamnya
karena kami masuk pada pukul satu siang.
Sedangkan aku sendiri digilir oleh mereka lebih
kurang selama satu setengah jam non-stop.
Waah, aku kagum juga dengan daya tahanku....
walaupun rasanya kakiku pegal-pegal dan ngilu.
Begitu juga selangkanganku dan mulutku....
Waktu melewati kasir rasanya aku malu juga.
Walaupun mereka tidak tahu apa yang terjadi di
dalam tapi wajahku tetap merasa memerah. Make
up ku telah berantakan dan rasanya minyak
wangiku telah berubah menjadi bau aroma air
mani....
Mungkin kasir wanita itu bisa mengendus
baunya... atau malah mungkin ia sedang
membayangkan kejadian yang baru saja kualami.
Sementara itu, di paha dan kakiku terasa mani
mereka merembes mengalir keluar dari lubang
vaginaku.
Untung sesampainya di rumah, suamiku belum
pulang... Cepat-cepat aku ke kamar mandi
membersihkan tubuh dan pakaianku.
Ternyata, malamnya suamiku menagih jatahnya
juga... Untung aku sudah membersihkan
badanku dan menyemprotkan minyak wangi
untuk menghilangkan aroma sperma kelima
cowok itu...
Walaupun komentar suamiku membuatku deg-
degan, mudah-mudahan ia tidak curiga....
"Rat, punyamu kok rasanya lain banget... tebel...,"
bisik suamiku di telingaku...
"Terima kasih, ya... Enak...," lanjut suamiku
setelah ia menyemprotkan cairannya beberapa
menit kemudian. Lalu ia tertidur pulas di
sampingku. Ia tidak tahu sudah jadi orang
keenam hari itu yang memuncratkan cairannya
untukku.


Adult | GO HOME | Exit
1/10599
U-ON

inc Powered by Xtgem.com